Inilah 8 Induk Aliran Sesat Dalam Islam
Al-Imam Ibnul Jauzy Al-Baghdadi dengan bukunya yang
masyhur berjudul Talbis Iblis dalam satu jilid tebal. Beliau menerangkan:
"Sesungguhnya kita Ahlus sunnah telah tahu adanya Islam sempalan dan
pokok-pokok berbagai golongannya, dan sungguh setiap golongan dari mereka
terpecah menjadi beberapa golongan."
Walaupun kita tidak mampu mengidentifikasi seluruh
nama-nama golongan dan madzhab-madzhabnya, akan tetapi kita dapat melihat
dengan jelas bahwa induk-induk golongan ini ialah:
: Al-Haruriyyah, Al-Qodariyyah, Al-Jahmiyyah, Al-Murji'ah, Ar-Rafidhah, Al-Jabriyyah, Al
Mu'tazilah dan Al Bathiniyyah.
Keterangan Tentang Kedelapan Pokok Aliran
Sempalan :
1. Al-Haruriyyah
Ialah pemahaman kaum Khawarij yang mempunyai pemahaman
sesat dalam perkara:
a. Mengkafirkan Sayyidinna Ali bin Abi Thalib karena
mau berdamai dengan Muawiyyah bin Abu Sofyan.
b. Mengkafirkan Ustman bin Affan karena dianggap
membikin pelanggaran-pelanggaran selama pemerintahannya.
c. Mengkafirkan orang-orang yang ikut dalam perang
Jamal (unta), yaitu ummul mukminin Aisyah, Tholhah, Zubair bin Al-Awwam, Ali
bin Abi Tholib, Abdullah bin Zubair dan segenap tentara yang terlibat dalam
pertempuran.
d. Mengkafirkan orang-orang yang terlibat dalam upaya
perundingan damai antara Ali bin Abi Thalib dengan Muawiyyah bin Abi Sofyan.
Juga mengkafirkan semua pihak yang terlibat dalam perundingan damai antara
Al-Hasan bin Ali bin Abu Tholib dengan Muawiyyah bin Abu Sofyan sepeninggal Ali
bin Abi Thalib. Mreka mengkafirkan semua orang pula yang ridha dan membenarkan
dua upaya perdamaian di atas atau salah satunya.
e. Memberontak kepada pemerintahan muslimin yang
berbuat dhalim karena pemerintahan tersebut dianggap kafir dengan perbuatan
dhalimnya., Mengkafirkan orang Islam yang berbuat dosa apapun.
2. Al-Qodariyyah
Ialah pemahaman sesat yang mengingkari rukun iman yang
ke enam, yaitu takdir Allah Ta'ala. Mereka mengatakan bahwa perbutan manusia
ini adalah murni semata-mata dari perbuatan manusia sendiri dan tidak ada
hubungannya dengan kehendak dan takdir Allah.
3. Al-Jahmiyyah
Ialah pemahaman sesat yang menginginkan adanya
sifat-sifat kemuliaan bagi Allah dan mengingkari nama-nama kemuliaan bagi-Nya.
4. Al-Murji'ah
Ialah peahaman sesat yang mengingkari hubungan antara
iman dengan amal, dalam artian iman itu tidak bertambah dengan amalan shalih dn
tidak pula berkurang dengan kemaksiatan sehingga imannya Nabi sama dengan
imannya penjahat sekalipun.
5. Ar-Rafidhah / Syi'ah
Ialah gerakan pemahaman sesat yang diwariskan oleh
Abdullah bin Saba', seorang Yahudi yang pura-pura masuk Islam dan berupaya
menyegarkan pemahamannya yang kafir yaitu bahwa sayyidina Ali dan anak
keturunannya adalah tuhan atau mempunyai sifat-sifat ketuhanan. Rafidhah
mengkafirkan Abu Bakar dan Umar bin Khattab dan mengkafirkan pula segenap
shahabat Nabi salallahu 'alaihi wa sallam kecuali beberapa orang saja.
(Minhajus Sunnah Ibnu Taimiyah).
6. Al-Jabariyyah
Ialah pemahaman sesat yang meyakini bawa semua apa
yang terjadi adalah perbuatan Allah dan tidak ada perbuatan makhluk sama
sekali. Manusia tidak mempunyai kehendak sama sekali karena yang ada hanya
kehendak Allah. Sehingga semua perbuatan mansuia adalah ketaatan semata kepada
kehendak Allah, dan tidak ada perbuatan maksiat.
Orang berzina tidaklah dianggap maksiat karena
perbuatan zina itu adalah perbuatan Allah dan kehendak-Nya. Semua manusia
dianggap sama tidak ada muslim dan kafir, karena semuanya tidak mempunyai usaha
(ikhtiar) dan tidak pula mempunyai kehendak apapun. (Talbis Iblis hal.22)
7. Al Mu'tazilah
Di samping enam aliran sesat yang kemudian bercabang
menjadi berpuluh-puluh aliran sesat lainnya, juga ada aliran sesat yang besar
pula, yaitu mu'tazilah. Aliran ini mengkeramatkan akal sehingga akal adalah
sumber kebenaran yang lebih tinggi kedudukannya dari Al-Qur'an dan
Al-Hadits. Dari pengkeramatan akal ini timbullah kesesatan mereka yang
meliputi:
a. Mengingkari adanya sifat-sifat mulia bagi Allah.
b. Orang Islam yang berbuat dosa tidak dinamakan
muslim dan tidak dinamakan kafir, tetapi ia adalah fasiq. Akan tetapi bila ia
tidak sempat bertaubat dari dosanya dan mati dalam keadaan demikian berarti
kekal di neraka sebagaimana orang kafir. Orang yang telah masuk neraka tidak
mungkin lagi masuk surga, sebagaimana orang yang masuk surga tidak mungkin lagi
masuk neraka.
c. Menyerukan pemberontakan kepada pemerintah Islam
yang berbuat dhalim dan pemberontakan itu dalam rangka amar ma'ruf nahi munkar.
d. Mengingkari adanya takdir Allah pada perbuatan
hambanya.
e. Al-Qur'an itu adalah makhluk Allah sebagaimana pula
sifat-sifat Allah lainnya adalah makhluk.
f. Mengingkari berita Al-Qur'an dan Al-hadits yang
menyerukan bahwa wajah Allah itu dapat dilihat oleh kaum Mukminin di surga
nanti. (Al-Farqu binal Firaq, Abdul Qahir Al-Isfaraini hal 114-115).
8. Al Bathiniyyah
Disamping mu'tazilah, ada juga aliran lain yang
bernama bathiniyyah yang sering disebut orang thariqat sufiyyah. Mereka ini
membagi syariat Islam dalam dua bagian, yaitu syariat batin dan syariat dhahir.
Orang yang menganut aliran ini mempercayai bahwa para wali keramat itu
syariatnya syariat batin sehingga tingkah lakunya tidak bisa diamati dengan
patokan syariat dhahir.
Karena syariat batin itu sama sekali berbeda dengan
syariat dhahir, maka yang haram di syariat dhahir bisa jadi halal dan bahkan
suci dalam syariat batin. Orang-orang awam harus terikat dengan syariat dhahir.
Jadi kalau orang awam berzina harus dicela dan dinilai telah berbuat maksiat,
karena memang demikianlah syariat dhahir itu meilainya.
Tapi kalau wali keramat berbuat mesum di diskotik atau
di hotel tidak boleh dicela. Mereka para wali itu tidak lagi terikat dengan
syariat dhahir, tetapi terikat dengan syariat bathin, yaitu syariat spesial
milik para wali, jadi kalau ada orang yang mau mencoba mengkritik wali keramat
itu dan mencelanya, maka ia harus setingkat mereka atau lebih tinggi. Syariat
dhahir itu diturunkan kepada Nabi Muhammad salallahu 'alaihi wa sallam,
sedangkan syariat batin diturunkan kepada para wali kearmat, melalui mimpi atau
wangsit (ilham) atau lewat wahyu yang dibawa oleh para malaikat. (Talbis Iblis
162:169).
Dari aliran-aliran sempalan di atas terpecahlah sekian
banyak aliran sesat yang ujungnya pasti membatalkan syariat Allah dan mengakkan
syariat hawa nafsu serta kekafiran. (Al-Farqu bainal Firaq, Abdul Qahir bin
Muhammad Al-Baghdadi Al-Isfaraini hal 281-312).
Padahal masing-masing aliran yang bersumber dari 8
kelompok sempalan itu tentunya mempunyai pengikut dari umat Islam. Demikianlah
iblis dan anak buahnya memecah belah umat Islam melaui bid'ah, sehingga umat
Islam terpecah belah menjadi beratus bahkan beribu-ribu aliran sesat yang telah
menyempal dari Islam, walaupun mereka tetap meyakini keislamannya.