Yufid.com, Situs Bagi Para Pencari Ilmu Islam
VIVAnews - Jagad
internet memberikan kemudahan untuk mencari segala macam informasi,
mulai dari yang positif hingga negatif. Terkadang, antara yang positif
dan negatif tercampur baur dalam satu kata kunci pencarian, tanpa
tersaring.
Hal ini menyulitkan beberapa orang, terutama mereka yang ingin belajar ilmu agama Islam melalui internet. Namun, banyak pengguna internet yang tidak tahu bahwa telah ada mesin pencari khusus ilmu Islami, yaitu Yufid.com.
Hal ini menyulitkan beberapa orang, terutama mereka yang ingin belajar ilmu agama Islam melalui internet. Namun, banyak pengguna internet yang tidak tahu bahwa telah ada mesin pencari khusus ilmu Islami, yaitu Yufid.com.
Di situs ini, para
pencari bisa mengetikkan apa yang mereka cari. Seperti Google, pengguna
akan dihantarkan ke beberapa alamat situs sesuai dengan kata kunci yang
mereka ketik.
Bedanya, situs-situs yang
dihadirkan adalah situs Islam yang telah melalui penyaringan oleh tim
Yufid.com. Hal ini jelas memudahkan dan mempersingkat waktu pencarian
bagi para pengguna.
Menggunakan sistem pencari Google Custom Search,
Yufid.com menampilkan ratusan situs pengajaran Islam. Salah satu
pendiri dan pemimpin tim Yufid.com, Hendri Syahrial, kepada VIVAnews
Minggu 3 Februari 2013, mengatakan bahwa ada sekitar 200 situs Islami
dalam database Yufid.com.
"Selama ini filtering konten dilakukan secara manual, satu persatu website yang di-submit oleh user diperiksa oleh tim Yufid berdasarkan kriteria-kriteria yang kita tetapkan," kata Hendri.
"Selama ini filtering konten dilakukan secara manual, satu persatu website yang di-submit oleh user diperiksa oleh tim Yufid berdasarkan kriteria-kriteria yang kita tetapkan," kata Hendri.
Semangat Berbagi
Hendri menjelaskan, kata
"Yufid" terinspirasi dari kata kerja Bahasa Arab "Yufiidu" yang berarti
"memberikan faidah atau manfaat". Latar belakang pembentukan tim kreatif
Yufid, kata dia, adalah kecintaan terhadap dunia pendidikan, khususnya
dunia pendidikan Islam.
"Faktor pendorong lainnya adalah semangat berbagi, saya lihat belum ada lembaga atau wadah untuk pendidikan Islam yang benar-benar gratis dan mudah diakses oleh semua kalangan. Salah satu inspirasi saya adalah Khan Academy yang digagas oleh Salman Khan," ujar Hendri.
Dimulai pada November 2009 dan beroperasi pada awal 2010, Yufid berkembang dari mulut-ke-mulut tanpa promosi. Setiap harinya, pengunjung mesin pencari ini bervariasi antara 1.300 hingga 1.500 orang. Sebanyak 63 persen di antaranya adalah loyal visitor.
Selain membuka situs pencari, tim Yufid juga punya beberapa situs andalan pembelajaran Islam lainnya. Di antaranya adalah KonsultasiSyariah.com, Kajian.net, KhotbahJumat.com, KisahMuslim.com, CaraSholat.com, WhatisQuran.com, Syaria.com, dan Yufid.tv.
"KonsultasiSyariah.com memiliki visitor mencapai 16 ribu per-hari, yang sebagian besar pengunjungnya berasal dari mesin pencari Google," kata Hendri.
Hendri mengatakan, Project Yufid hampir seluruhnya adalah non-profit. Untuk pembiayaan, ujarnya, selama ini dari penjualan mobile apps dan iklan di website, serta donasi dari para dermawan.
"Faktor pendorong lainnya adalah semangat berbagi, saya lihat belum ada lembaga atau wadah untuk pendidikan Islam yang benar-benar gratis dan mudah diakses oleh semua kalangan. Salah satu inspirasi saya adalah Khan Academy yang digagas oleh Salman Khan," ujar Hendri.
Dimulai pada November 2009 dan beroperasi pada awal 2010, Yufid berkembang dari mulut-ke-mulut tanpa promosi. Setiap harinya, pengunjung mesin pencari ini bervariasi antara 1.300 hingga 1.500 orang. Sebanyak 63 persen di antaranya adalah loyal visitor.
Selain membuka situs pencari, tim Yufid juga punya beberapa situs andalan pembelajaran Islam lainnya. Di antaranya adalah KonsultasiSyariah.com, Kajian.net, KhotbahJumat.com, KisahMuslim.com, CaraSholat.com, WhatisQuran.com, Syaria.com, dan Yufid.tv.
"KonsultasiSyariah.com memiliki visitor mencapai 16 ribu per-hari, yang sebagian besar pengunjungnya berasal dari mesin pencari Google," kata Hendri.
Hendri mengatakan, Project Yufid hampir seluruhnya adalah non-profit. Untuk pembiayaan, ujarnya, selama ini dari penjualan mobile apps dan iklan di website, serta donasi dari para dermawan.
"Visi kami adalah
tersebarluasnya dakwah Islam yang sesuai dengan pemahaman Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam dan para sahabatnya. Dan setiap orang
mengetahui hakikat ajaran Islam yang sebenarnya, dan mengubah paradigma
dan stigma negatif tentang Islam," ujar Hendri.
© VIVA.co.id